Kau menjadi tempatku berdiam
Kau pingit aku dalam rutinitas biasa
Biasa...sungguh biasa
Yang bagi sebagian orang sangat membosankan
Akupun begitu
Kau suruh aku melakukan rutinitas standar
Bagai seorang penimba air
Menimba...dan menimba
Sungguh membosankan
Namun sungguh...kini aku menjelma bagai juragan air
Yang alirannya deras berlipat-lipat dari yang kukumpulkan
Seakan aku juga bak sebutir mutiara yang keluar dari dasar laut
Inilah yang mereka bilang membosankan
Iya...tapi sungguh
Tak ada kebaikan kecuali dibalas dengan kebaikan
Terima kasih
Untuk kau
Satu tempat yang istimewa
Jangan pedulikan jika aku pernah marah padamu
Jangan hiraukan jika pernah jenuh denganmu
Aku bukan batu karang yang tegar ditempa ombak beriringan
Aku hanya seonggok daging yang masih labil, yang masih banyak harus belajar, memahami, dan menerima
Jika waktu kita tlah usai
Kenanglah aku jika kau mau
Jika kau enggan
Aku akan tetap bangga, pernah bersama denganmu, melewati pagi hingga petangku
Wahai tempat yang istimewa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar