Sabtu, 04 November 2017

Untuk seseorang



Angin itu sedang berlarian
Entah sedang dimana ia
Terasa sulit mengungkapkan apa yang ingin dikatakan
Terasa kelu untuk menceritakan apa yang sedang dirasakan
Angin itu, terlalu kencang
Meniup dengan kasar setiap hurup yang ingin bersatu
***
Ini tentang sebuah kisah
Tentang seseorang dan segala sesuatunya
Yang hadirnya membuatku merasa aman
Yang suaranya membuatku merasa segan

Ini tentang seseorang, 
Seorang, laki-laki
Ia, tidak tampan, tidak kaya, tidak juga terkenal.
Jauh dari laki-laki yang diidam-idamkan oleh seorang wanita zaman sekarang.
Tapi aku sungguh jatuh hati padanya
Laki-laki itu...
Biasa, namun sangat luar biasa
Ketidakhadirannya akan membuatku khawatir
Sakitnya akan begitu membuatku takut

Ia, pernah menyusuri jalan setapak demi aku
Ia, pernah berjemur diterik matahari dan diguyur hujan demi aku
Ia, ia pernah melakukan semuanya, hanya demi aku, dan saudara-saudaraku
Berapa banyakpun kata yang kutulis, tak kan bisa menceritakan semuanya

Ayah
Terima kasih untuk semua peluh keringat yang telah kau relakan membasahi tubuhmu
Terima kasih untuk semua lapar dan dahagamu yang telah kau relakan menggorogoti ragamu
Tetaplah berjuang ... tetaplah ada ...
Nikahkan putri kecilmu ini dengan laki-laki yang kau percayai meneruskan estafet perjuanganmu 
Ya, tanganmu lah yang akan menjabat laki-laki itu dan mengikrarkan sumpah yang begitu suci
Hanya tanganmu, ayah

~aliyah, putri kecil ayah


»»  READMORE...

Selasa, 20 Juni 2017

Karena Hidup Ini Terlalu Indah, Untuk Dinikmati Sendiri




Sungguh, jika kau ingin menghitung nikmat Allah, maka tak akan pernah selesai jikapun lautan dijadikan tinta, dan daun-daun dijadikan kertasnya.
Jika kau tak mendapatkan apa yang kau mau, bukan berarti karena Allah tak suka padamu atau membencimu, bisa saja karena Allah ingin beri yang terbaik untukmu.
Kalimat ini memang sudah sangat familiar, tapi untuk bisa meyakini dan mengikhlaskannya, kau perlu waktu dan sikap lapang dada yang besar. Menyikapi setiap kejadian dengan penuh rasa syukur.
Jika nikmat di dunia saja sudah sangat besar, bagaimana dengan nikmat di akhirat. Dan nikmat terbesarnya, bukan karena kita mendapatkan surga, namun, karena kita bisa bertemu dengan Zat Yang Maha Rahim Zat Yang Maha Baik, Allah...
Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah. Semua yang telah terjadi, adalah karena kehendakNya, takdir yang begitu indah.
***
Teruntuk semua orang yang telah menghiasi hari-hariku
26 tahun.
Teman seusiaku mungkin sekarang sedang asik bersama pasangan hidupnya. Jika diusia yang sudah cukup matang ini, aku masih sendiri, bukan karena Allah tak mau kabulkan doa itu, namun karena Allah mau, aku menikmati hari-hari indah bersama sahabat-sahabat tercinta. Orang yang mau berbagi waktu, cerita, cinta, bahkan harta. Dari kalian aku belajar banyak hal. Meski kusadar disetiap pertemuan kita tentu ada dosa yang dibuat, entah itu besar ataupun kecil, tapi semoga, Allah mengampuni kita dan mencurahkan rahmatNya kembali kepada kita, hingga kita bisa berkumpul kembali di surgaNya.
Jika teman-teman seusiaku sedang asik menimang buah hatinya, aku bahkan punya lebih. Allah bukan cuma kasih satu, dua, atau tiga, tapi puluhan, bahkan ratusan. Allah sudah kirim generasi-generasi robbani, penerus peradaban agama dan bangsa. Bahkan, bisa jadi amal jariahku berasal dari mereka, mereka, yang mungkin akan berebut meraih tanganku untuk bisa menggapai surgaNya

Dan untuk kamu,
Terima kasih sudah meyakiniku. Aku yakin, Allah pasti kabulkan setiap doa itu. Pernikahan itu bukan siapa yang cepat, tapi siapa yang berkah. Berkah itu adalah, ketika surgaNya terasa begitu dekat dengan kebersamaan kita. Aku yakin, kamulah orang itu, orang yang bisa membuatku mengalahkan ego dan keras kepalaku. Menghilangkan rasa malu, takut, dan bodohku. Melatihku jadi wonderwomen, supermom, dan awesome grandma. Semoga Allah memudahkan langkah kita menuju jalan yang diridhaiNya.


»»  READMORE...

Sabtu, 13 Mei 2017

Pedihnya Berharap Kepada Manusia

Jika kamu berani mengambil jalan ini, maka bersiaplah untuk " K E C E W A "
Manusia memang makhluk sempurna yang diciptakan Allah. Ia punya banyak keistimewaan dibanding makhluk Allah yang lain. Hingga Allah memilih mereka untuk menjadi pembangun peradaban di muka bumi ini. Namun, sehebat apapun ia, ia tetaplah manusia. Ia tak punya kuasa penuh, karena memang segala daya upaya hanya milik Allah semata.

Menghambakan diri pada manusia sama saja berharap pada sebilah kayu. Ia memang terlihat kuat, namun tak selamanya, dan tak sekokoh yang dibayangkan. Jika engkau menghambakan diri pada manusia, bersiap-siaplah pada sebuah kehinaan. Apalagi jika berharap penuh pada manusia, maka bersiaplah untuk merasakan kekecewaan. Kadang kita terlalu menganggap diri orang lain hebat, hingga muncullah keyakinan pengharapan itu.

***

Sajak Tentang Rasa Itu

Aku pernah, terbang bersama langit hitam dan bintang yang berkilauan
Aku pernah, bernyanyi bersama kicauan burung dan rinai hujan yang merdu
Aku pernah, bersatu rasa bersama gula dan serbuk daun teh
Dan aku pernah, melewati itu semua, bersamanya

Dilain waktu, dilain tempat,
Aku juga pernah, berada dibawah langit hitam berbintang, ditambah kicauan jangkrik
Aku juga pernah, bernyanyi bersama dentuman musik dan lampu kerlap-kerlip
Aku juga pernah, bersatu dalam ice blend durian yang dinginnya membuat ngilu
Aku juga pernah, menari tanpa rasa malu, tanpa rasa takut, meski itu tarian pertama yang membuat begitu terlihat konyol
Aku juga pernah, berenang bersama air mengalir yang dibendung
Jangan kira aku bisa melakukannya
Tubuhku terlalu berat dan kaku untuk bisa mengapung
Aku juga pernah, melewati itu semua, bersama dia

Aku pernah, menangis didalam tangisku
Aku juga pernah, menangis didalam tawaku
Aku pernah menghempaskan suaraku, puncak segala amarahku
Aku juga pernah, menjerit dalam heningku

Terlihat, terbayang, terpikir, mungkin ini hal yang sama
Padahal tidak,
Namun, ia bisa jadi ia, bisa jadi tidak
Meskipun begitu,
Aku tak berani lagi, berharap
Bukan karena aku tak yakin
Hanya saja, ini terlalu menyakitkan
Berharap pada makhluk yang sebenarnya juga bergantung padaNya

***

Berharaplah, hanya pada Sang Penguasa
Sebab, kita tak akan pernah kecewa terhadap segala ketentuanNya
Jika takdir itu tak kau jalani
Maka yakinlah, Allah punya takdir lain yang jauh lebih indah
Dibanding takdir yang kau inginkan

Aliyah - yang lagi baper
»»  READMORE...