Kamis, 23 Oktober 2008

ADAB BERDOA

ADAB BERDOA

ADAB BERDOA

Dalam mengemukakan permohonan dan do’a kepada Tuhan, hendaknya disertai dengan adab, yang diantaranya :

  1. Menjauhi yang diharamkan, baik makanan, minuman, dan pakaian

  2. Dengan ikhlas hati

  3. Baik sekali bila didahului dengan sembahyang karena ada hadis yang diriwayatkan oleh Abi Darda, bahwa Rasulullah SAW bersabda :

“siapa berwudhu dengan baik kemudian melakukan sembahyang 2 rakaat setelah itu berdoa, maka Tuhan akan memperhatikan permintaanya, diberiNya dengan segera atau diberiNya dengan lambat”

  1. Mengucapkan kalimat tahmid (Alhamdulillaahirabbil ‘aalamiin), shalawat dan salam atas Nabi Muhammad saw. pada awal dan akhir doa

  2. Khusu’ dan tenang

  3. Dengan suara rendah dan mengharap dengan sepeenuh hati

  4. Mengulangi beberapa kali dengan tidak berputus asa

  5. Menghadirkan hati pada Tuhan

  6. Jangan berdoa untuk berbuat dosa

  7. Jangan berkata, “Aku telah berdoa, tetapi tidak diperkenankan Tuhan”


Dipetik dari kitab “Tuhfatudz Dzaakiriin” halaman 34 karangan Muhaddits Muhammad bin Ali Asy-Syaukani

Dalam mengemukakan permohonan dan do’a kepada Tuhan, hendaknya disertai dengan adab, yang diantaranya :

  1. Menjauhi yang diharamkan, baik makanan, minuman, dan pakaian

  2. Dengan ikhlas hati

  3. Baik sekali bila didahului dengan sembahyang karena ada hadis yang diriwayatkan oleh Abi Darda, bahwa Rasulullah SAW bersabda :

“siapa berwudhu dengan baik kemudian melakukan sembahyang 2 rakaat setelah itu berdoa, maka Tuhan akan memperhatikan permintaanya, diberiNya dengan segera atau diberiNya dengan lambat”

  1. Mengucapkan kalimat tahmid (Alhamdulillaahirabbil ‘aalamiin), shalawat dan salam atas Nabi Muhammad saw. pada awal dan akhir doa

  2. Khusu’ dan tenang

  3. Dengan suara rendah dan mengharap dengan sepeenuh hati

  4. Mengulangi beberapa kali dengan tidak berputus asa

  5. Menghadirkan hati pada Tuhan

  6. Jangan berdoa untuk berbuat dosa

  7. Jangan berkata, “Aku telah berdoa, tetapi tidak diperkenankan Tuhan”


Dipetik dari kitab “Tuhfatudz Dzaakiriin” halaman 34 karangan Muhaddits Muhammad bin Ali Asy-Syaukani

»»  READMORE...