Sabtu, 13 Mei 2017

Pedihnya Berharap Kepada Manusia

Jika kamu berani mengambil jalan ini, maka bersiaplah untuk " K E C E W A "
Manusia memang makhluk sempurna yang diciptakan Allah. Ia punya banyak keistimewaan dibanding makhluk Allah yang lain. Hingga Allah memilih mereka untuk menjadi pembangun peradaban di muka bumi ini. Namun, sehebat apapun ia, ia tetaplah manusia. Ia tak punya kuasa penuh, karena memang segala daya upaya hanya milik Allah semata.

Menghambakan diri pada manusia sama saja berharap pada sebilah kayu. Ia memang terlihat kuat, namun tak selamanya, dan tak sekokoh yang dibayangkan. Jika engkau menghambakan diri pada manusia, bersiap-siaplah pada sebuah kehinaan. Apalagi jika berharap penuh pada manusia, maka bersiaplah untuk merasakan kekecewaan. Kadang kita terlalu menganggap diri orang lain hebat, hingga muncullah keyakinan pengharapan itu.

***

Sajak Tentang Rasa Itu

Aku pernah, terbang bersama langit hitam dan bintang yang berkilauan
Aku pernah, bernyanyi bersama kicauan burung dan rinai hujan yang merdu
Aku pernah, bersatu rasa bersama gula dan serbuk daun teh
Dan aku pernah, melewati itu semua, bersamanya

Dilain waktu, dilain tempat,
Aku juga pernah, berada dibawah langit hitam berbintang, ditambah kicauan jangkrik
Aku juga pernah, bernyanyi bersama dentuman musik dan lampu kerlap-kerlip
Aku juga pernah, bersatu dalam ice blend durian yang dinginnya membuat ngilu
Aku juga pernah, menari tanpa rasa malu, tanpa rasa takut, meski itu tarian pertama yang membuat begitu terlihat konyol
Aku juga pernah, berenang bersama air mengalir yang dibendung
Jangan kira aku bisa melakukannya
Tubuhku terlalu berat dan kaku untuk bisa mengapung
Aku juga pernah, melewati itu semua, bersama dia

Aku pernah, menangis didalam tangisku
Aku juga pernah, menangis didalam tawaku
Aku pernah menghempaskan suaraku, puncak segala amarahku
Aku juga pernah, menjerit dalam heningku

Terlihat, terbayang, terpikir, mungkin ini hal yang sama
Padahal tidak,
Namun, ia bisa jadi ia, bisa jadi tidak
Meskipun begitu,
Aku tak berani lagi, berharap
Bukan karena aku tak yakin
Hanya saja, ini terlalu menyakitkan
Berharap pada makhluk yang sebenarnya juga bergantung padaNya

***

Berharaplah, hanya pada Sang Penguasa
Sebab, kita tak akan pernah kecewa terhadap segala ketentuanNya
Jika takdir itu tak kau jalani
Maka yakinlah, Allah punya takdir lain yang jauh lebih indah
Dibanding takdir yang kau inginkan

Aliyah - yang lagi baper

Tidak ada komentar: